kenangan

kenangan

Senin, 26 Desember 2011

SEJARAH PECINTA ALAM INDONESIA


Sejarah kepecintaalaman di Indonesia mulai dikenal sejak tahun 1964 ditandai dengan berdirinya sebuah himpunan dan pendaki gunung WANADRI di Bandung. Pada decade 80-an perkembangan sangat pesat. Hamper seluruh Universitas dan SLTA mempunyai kelompok pecinta alam pada masa awal 80 kegiatan para pendaki gunung di Indonesia masih sebatas regional dan nasional,kalaupun ada yang keluar negri baru sebats survey dan penjajagan awal. Tantangan prestasi pada massa ini sudah mulai merambah dalam lingkup yang lebih luas sampai sekarang. Para pendaki Indonesia mulai melakukan pendakian diluar kawasan Indonesia. Ekspedisi-ekspedisi dalam skala yang lebih luas mulai banyak dilakukan, kegiatanya sudah sangat beragam dan banyak kegiatan yang lebih menarik ketimabng melakukan pendakian gunung, muatan ilmiah dan wawasan lingkungan lebih mendapat perhatian, kegiatannya memiliki efek samping yang lebih positif pada profesi (pekerjaan) dan mengarah pada sikap kerja yang lebih professional.

Sejak awal organisasi kepecintaalaman mengarah pada pola pembentukan kepribadian. Sampai sekarang hal tersebut masih dominant dalam setiap proses regenerasi sudah menjadi ciri khas bahwa pecinta alam adalah pribadi yang teguh dan kuat mempertahankan prinsip dan nilai-nilai yang mereka anggap benar, tidak mudah tersentuh oleh berbagai pihak yang bias mencoba menguasai kepentingan mereka atau mencoba mengembankan hegemoni (mempengaruhi) pemikiran dan pendekatan baru atas eksistensinya. Para perintis itu telah terbukti menjadi katalisator (penggerak) dalam menentang kebijakan konvensional. Kini giliran kita!!!!.

Pengenalan Organisasi

Jiwa muda yang selalu haus akan sebuah tantangan menjadikan mereka memilih kegiatan yang cenderung bersifat non formal dan penuh tantangan sebagai alternative kegiatan untuk mengekspresikan luapan jiwa mereka. Dari sinilah muncul kelompok-kelompok yang menamakan pendaki gunung, penempuh rimba, pemanjat tebing, penelusur goa, pecinta lingkungan, dan petualang ke dalam satu wadah yang sering dikenal dengan pecinta alam.

Dalam pengertian awam, kelompok pecinta alam lebih di kenal sebagai kelompok hura-hura yang berambut gondrong, cara berpakaian seenaknya, yang melawan segala bentuk kemapanan, tidak mau terikat dengan tata karma, yang nggak pernah mandi, dan sebagainya. Pendeknya ecinta alam adalah kelompok yang semau gue. Benarkah demikian??? Lalu bagaimana dengan mahasiswa pecinta alam atau MAPALA???

Organisasi kepecitalaman yang berada di lingkup perguruan tinggi dikenal dengan mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA),Himpunan mahasiswa pecinta Alam( IMPALA) Ikatan Mahasiswa Pecinta Alam(IMPALA) dan sebagainya. Seorang MAPALA tidak mau dituntut untuk bersikap lebih. Predikat yang melekat padanya adalah jaminan terhadap sebuahy kerja yang lebih baik. Mampu melakukan penelitian pengabdian masyarakat serta kegiatan lain sesuai dengan latar belakang dan disiplin ilmu masing-masing. Denagn kata lain, bagaimana kita mengemas kegiatan yang mungkin sudah umum dilakukan orang tetapi dengan cara: mahasiswa, Syukur lagi jika kita bias menciptakan suatu aktifitas baru yang lebih bermanfaat untuk lingkungan dan orang banyak. Kemampuan personal akan sangat mendukung dan dibutuhkan untuk mencapai hasil yang kita harapkan.

Struktur organisasi MAPALA secara umum menggambarkan aktifitasnya. Dari sinilah luas tidaknya lingkupbidang kegiatan pecinta alam di tingkat Perguruan Tinggi dapat dilihat. Struktur masing-masing organisasi MAPALA belum tentu sama, tetapi secara global terdiri dari dua kegiatan, yaitu teknis dan non teknis. Atau dapat dibedakan lagi menjadi kegiatan internal dan eksternal.

 

Bidang Aktifitas Pecinta Alam

  1. Pendidikan Dan Latihan : Proses transfer ilmu kecakapan serta pendidikan dan pengembangan.

  2. Petualangan Dan Ekspedisi : aktivitas petualangan dan ekspedisi antara alain : pendakian gunung, penempuh rimba, penyusuran sungai dan pantai, olah raga arus deras, panjat tebing, petualangan goad an lain-lain.

  3. Observasi : Pengamatan atau study masyarakat suku terasing, desa tertinggal, sosiologi pedesaan dan karakter lainya.

  4. Lingkungan : Pengamatan dan penyelamatan lingkungan, analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL), konservasi sumber daya alam(KSDA), panghijauan dan lain-lain.

  5. Kemanusiaan : partisipasi bakti masyarakat penyelenggaraan kegiatan alikasi teknologi terapan, partisipasi dalam aktivitas Search And Rescue (SAR), bantuan bencana alam dan lain-lain.

  6. Pengembangan Organisasi dan SDM : aktivitas ilmiah, sarasehan, diskusi panel, seminar, lokakarya, mengikuti maupun menyelenggrakan berbagai kegiatan alam bebas dan lain-lain.

  7. Hubungan : Melakukan hubungan dengan instansi/badan dan organisasi yang bergerak dalam bidang ilmuiah, organisasi-organisasi sejenis dan badan-badan yang terkait.



Klasifikasi perjalanan

  • FUN

  • CALTURE

  • ADVENTURE

  • HIGH RISK ADVENTURE

Sasaran Adventure


·         HUTAN

·         GUNUNG

·         SUNGAI

·         LAUT

·         FLORA

·         DANAU

·         RAWA

·         PANTAI

·         GOA

·         FAUNA

·         TEBING

·         UDARA

·         SUKU PEDALAMAN

·         PENINGGALAN PURBA

·         MITOS DAN LEGENDA

 

 

 

 

SALAM LESTARI..........


"_(^_^)_"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar