Material
Requirement Planning (MRP) dapat
didefinisikan sebagai suatu teknik atau set prosedur yang sistematis dalam
penentuan kuantitas serta waktu dalam proses pengendalian kebutuhan bahan
terhadap komponen-komponen permintaan yang saling bergantungan. (Dependent
demand items). (Gaspersz, 1998).
Prasyarat dan Asumsi dari MRP
tujuan dari MRP untuk menghasilkan
informasi persediaan yang mampu digunakan untuk mendukung melakukan tindakan
secara tepat dalam melakukan produksi. Agar MRP dapat berfungsi dan
dioperasionalisasikan dengan efektif ada beberapa persyaratan dan asumsi yang
harus dipenuhi. Adapun persyaratan yang dimaksud adalah : (Gaspersz, 1998)
·
Tersedianya
Jadwal Induk Produksi (Master Production Schedule), yaitu suatu rencana
produksi yang menetapkan jumlah serta waktu suatu produk akhir harus tersedia
sesuai dengan jadwal yang harus diproduksi. Jadwal Induk Produksi ini biasanya
diperoleh dari hasil peramalan kebutuhan melalui tahapan perhitungan perencanaan
produksi yang baik, serta jadwal pemesanan produk dari pihak konsumen.
·
Setiap item
persediaan harus mempunyai identifikasi yang khusus. Hal ini disebabkan karena
biasanya MRP bekerja secara komputerisasi dimana jumlah komponen yang harus
ditangani sangat banyak, maka pengklasifikasian atas bahan, bagian atas bahan,
bagian komponen, perakitan setengah jadi dan produk akhir haruslah terdapat
perbedaan yang jelas antara satu dengan yang lainnya.
·
Tersedianyastruktur
produk pada saat perencanaan. Dalam hal ini tidak diperlukan struktur produk
yang memuat semua item yang terlibat dalam pembuatan suatu produk apabila
itemnya sangat banyak dan proses pembuatannya sangat komplek. Walaupun
demikian, yang penting struktur produk harus mampu menggambarkan secara
gamblang langkah-langkah suatu produk untuk dibuat, sejak dari bahan baku
sampai menjadi produk jadi.
·
tersedianya
catatan tentang persediaan untuk semua item yang menyatakan status persediaan
sekarang dan yang akan datang.
Tujuan MRP
Suatu sistem MRP pada dasarnya
bertujuan untuk merancang suatu sistem yang mampu menghasilkan informasi untuk
mendukung aksi yang tepat baik berupa pembatalan pesanan, pesan ulang, atau
penjadwalan ulang. Aksi ini sekaligus merupakan suatu pegangan untuk melakukan
pembelian dan/ atau produksi.
Ada 4 macam
yang menjadi ciri utama MRP, yaitu: (Nasution,1992)
1. Mampu menentukan kebutuhan pada saat
yang tepat, kapan suatu pekerjaan akan selesai (material harus tersedia) untuk
memenuhi permintaan produk yang dijadwalkan berdasarkan MPS yang direncanakan.
2. Menentukan kebutuhan minimal setiap
item, dengan menentukan secara tepat sistem penjadwalan.
3. Menentukan pelaksanaan rencana
pemesanan, dengan memberikan indikasi kapan pemesanan atau pembatalan suatu
pesanan harus dilakukan.
4. Menentukan penjadwalan ulang atau
pembatalan atas suatu jadwal yang sudah direncanakan.Apabila kapasitas yang ada
tidak mampu memenuhi pesanan yang dijadwalkan pada waktu yang dikehendaki, maka
MRP dapat memberikan indikasi untuk melaksanakan rencana penjadwalan ulang
(jika mungkin) dengan menentukan prioritas pesanan yang realistis. Seandainya
penjadwalan ulang ini masih tidak memungkinkan untuk memenuhi pesanan, maka
pembatalan terhadap suatu pesanan harus dilakukan.
maaf sob, saya tidak bisa menjelskan panjang lebar disini mending sobat baca saja sendiri disini....
"_(^_^)_"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar